Luahan Rasa: Dugaan dan Hikmah

Hikmah is an Arabic word meaning wisdom. Hikmah is important to Islamic philosophy.

In Islam, Allah is viewed as All-Wise (Qur'an 45:37) and messengers are given scripture and wisdom (Qur'an 2:129). Muslims believe that those who reject faith in God are rejecting wisdom. "The parable of those who reject Faith is as if one were to shout like a goat-herd to things that listen to nothing but calls and cries: Deaf, dumb, and blind, they are void of wisdom." (Qur'an 2:171).

Mulla Sadra defines it as Coming to know the essence of beings as they really are' or as 'a man's becoming an intellectual world corresponding to the objective world. (Taken from Facebook' page Hikmah)

Kita kena akur disebalik dugaan yang diuji pasti ada hikmahnya. Dan setiap manusia pasti akan diduga dari kecil-kecil zat sehingga sebesar-besar yang amat. Kita tak perlu meratap dan terus berterusan menangis. Sekali-sekala bagus juga kalau diri diuji menyedarkan kita yang leka yang kenikmatan yang dilalui tidak seharusnya manis sepanjang masa.

2-3 hari ni mood saya naik dan turun. Kerja opis takdelah berlambak..habis satu persatu datang balik satu persatu. Sebagai pekerja yang dibayar gaji saya akur. Masalah kesihatan anak yang tidak menentu juga merisaukan saya, demam on and off sampai saya pun rasa cam demam jugaklah! Pasal nak sambung belajar juga antara perjuangan yang perlu diteruskan walaupun hari ni saya diarahkan untuk menyiapkan "buku rujukan" untuk pelajar2 sem akan datang. Cuma bila macam2 hal datang memang hati ini kosong sangat...
sekosongnya rupa department setiap hari. Bila pagi2 saya orang pertama sampai dulu dan bila balik saya antara orang yang terakhir melangkah keluar dari pejabat. Wahhh pekerja dedikasi sangat ke? hik hik hik...
maggi dan susu' sekiranya tak sesedap janganlah dicaci..sekurang-kurangnya dapat mengurangkan rasa lapar dan memberi kekenyangan walaupun ianya bersifat sementara...
---------------------------------------------------------------------------------- :)
Anaqi balik sekolah, nangis2 citer ngan saya...Saya tanya kenapa??? Diapun citer tentang dia kena tengking ngan teacher kat sekolah...Saya tanya kenapa?? Dia cakap dia ngan kengkawan bising so teacher "X" tu marah so dia rotan ke cubit (me pun tak sure) ..lepas tu teacher tanya "Sakit tak??? Si Anaqi jawab "Tak sakit"..Abis teacher tu tengking..."PAndai menjawab ya!!!"...
Actually kalau ikutkan memang selalu kalau kat rumah, saya dah terbiasa ajar Anaqi "Kalau orang tanya kena jawab dengan baik, kalau tak jawab nampak macam rude"...tapi dalam kes ni Anaqi mungkin jawab dengan baik...tapi cikgu "X" ingat Anaqi kurang ajar sebab menjawab...
Adoii...sedey saya..cuma pesan saya dengan Anaqi, "Cikgu mungkin tengah marah dan mungkin juga ingat Anaqi suka sangat menjawab, n please jangan nakal dalam kelas"...
Tapi bila saya melihat budak lelaki 10 tahun menangis, memang saya sedey...sebab yalah kena tengking kan...nak buat camana, sabar jerlah :(

_________________________________________________ :(
Ada doa yang saya nampak dari link ini http://deltapapa.wordpress.com/2009/10/26/doa-untuk-ketenangan/ bagus untuk diamalkan. Saya copy paste jer ni :)

Do’a ini boleh diamalkan untuk menghilangkan dari kegelisahan, kegundahan, ketakutan, kemalasan, kelemahan, kebakhilan, beban hutang, dimudahkan dari kesulitan, dan agar fikiranlebih tenang.

1. “Allohumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wa dholaid daini, wa gholabatir rijali”.

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan duka cita/kecemasan, dari rasa lemah dan kemalasan, dari kebakhilan dan sifat pengecut, dan beban hutang dan tekanan orang-orang (jahat)”.

2. “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadh dholimin”.

“Tidak ada ilah selain Allah, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim”.

3. “Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alad dinika wa ‘ala tho’atika”.

“Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu”.

4. Membaca surah Al-Insyiroh (Alam Nasyroh), (Q.S. 94 : 1-8).

“Alam nasyroh laka shodrok”,
“Wa wadho’na ‘anka wizrok”,
“Alladzi anqodlo dhohrok”,
“Wa rofa’na laka dzikrok”,
“Fainna ma’al ‘usri yusro”,
“Inna ma’al ‘usri yusro”,
“Faidza faroghta fanshob”,
“Wa ila robbika farghob”.

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?”,
“dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu”,
“yang memberatkan punggungmu”,
“dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu”,
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”,
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”,
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”,“dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”
p/s: Lepas Anaqi berhenti menangis saya suruh dia gi Solat, biar hati dia tenang sikit. Ya lah dengan bersolat hati lebih tenangkan...dan Anaqi tak nak makan tengahari ni, dengan alasan "Dah kenyang sebab kena tengking dengan Cikgu X"